Workout

Dari awal Azka mengirimnya pesan soal ciuman dengan alibi 'workout' itu sudah membuat Zea sedikit pusing. Mau dilarang tidak bisa, dibolehkan pun malah enak di Azka.

3:00 AM milik Finding hope mengalun lembut begitu Zea membuka pintu apartemennya. Nampak Azka tersenyum pelan dari balik pintu.

Langkah kaki lelaki itu membawanya masuk ke dalam apartemen Zea. Wangi parfum Jo Malone varian Blackberry & Bay yang bercampur dengan feromon lelaki itu menyeruak menusuk indera penciuman Zea begitu Azka mendekap erat tubuh Zea yang nampak lebih mungil dibanding lelaki itu.

“Kenapa sih? Masih pagi.”

Tanpa melepaskan Zea dari dalam dekapan Azka, lelaki itu berdeham pelan sebelum akhirnya menjawab, “mau ngajak kamu workout kan.”

Helaan pelan keluar dari Zea yang mana hal itu membuat dekapan Azka melonggar dan pada akhirnya terlepas. Lelaki itu menelisik ke arah wajah wanitanya, cantik meskipun Azka tau kalau Zea hanya mencuci muka dan sikat gigi. Belum mandi, tapi aroma tubuh Zea yang wangi secara alamiah menjadi candu sendiri bagi Azka.

“Workout atau ciuman?” tanya Zea.

“Sama aja,” balas Azka sambil melepas jaket varsity yang dia kenakan kemudian duduk di atas sofa.

Lelaki itu kembali menatap ke arah Zea yang masih berdiri di dekat pintu masuk apartemen. Menepuk pelan bagian sofa di sebelahnya yang tak berpenghuni pertanda titah agar Zea segera menyusul dan duduk di sampingnya.

“Tadi lagi beres-beres yah?” tanya Azka tanpa melepas pandangannya dari Zea yang kini beranjak dari posisi awalnya dan duduk di samping Azka. Sudah menjadi kebiasaan wanita itu ketika beres-beres unit apartemennya harus ditemani alunan lagu.

Tubuh wanita itu bersandar pada tempat yang dia klaim sebagai tempat paling nyaman sedunia setelah kasurnya. Dada Azka.

“Baru mau mulai, keburu kamu dateng. Kebiasaan banget emang kalo dateng suka tiba-tiba. Kan jadinya aku belum sempet beres-beres udah capek duluan,” ujar Zea.

Jemari Azka naik ke atas kepala Zea. Mengelusnya penuh kasih dan sayang dan sesekali mengecupnya. Wangi, Azka yakin kalau Zea baru saja keramas kemarin. Rambutnya wangi strawberry, dan Azka suka.

Kini ponsel Zea memutar lagu Like I'm gonna lose you milik Meghan Trainor dan John Legend. Salah satu lagu yang menjadi saksi resminya hubungan Azka dan Zea.

“Kamu hari ini gak kerja emang?” tanya Zea. Azka yang saat itu tengah sibuk menciumi puncak kepala Zea langsung berhenti.

“Kenapa? Gak suka aku disini?”

“Bukan gitu, kamu suka seenaknya kalo kerja. Mentang-mentang perusahaannya punya kamu. Jangan dibiasain deh.”

Azka terkekeh. Zea kalau sudah cerewet seperti ini dibanding menyeramkan malah menggemaskan.

“Iya.”

“Janji loh!”

Azka terkekeh, kemudian mengigit pelan pipi Zea yang sedikit chubby dengan gemas.

“AZKA!”

“Apa sayang?”

“Aku ngomong tuh di dengerin!” protes Zea.

“Ini di dengerin sayang, sini cium dulu.”

Zea menjauhkan tubuhnya dari Azka, “gak mau!”

Namun Azka tetaplah Azka. Dia menarik tubuh Zea kemudian membubuhkan banyak kecupan pada wajah Zea. Pipi, hidung, kelopak mata, dan kening sudah habis Azka kecupi. Pada awalnya Zea memang memberontak, namun akhirnya pasrah juga. Terlebih ketika Azka mengecup pelan bibir ranum Zea yang berakhir dengan sebuah lumatan.

Tidak menuntut. Azka melakukannya dengan penuh kehati-hatian dan rasa kasih sayang yang menggebu. Tidak perlu menuntut seperti pasangan kebanyakan, Azka enggan merasa Zea terbebani. Baginya kegiatan seperti ini harus menjadi simbiosis mutualisme. Tidak ada yang terbebani, saling menikmati. Sehingga tidak akan ada istilah dominan diantara keduanya.

“Manis.”

Zea melempar pandang. Berapa kali Azka merasakan benda itu rasanya tetap sama. Manis, candu baginya. Dan berapa kali Azka memuji Zea rasanya tetap sama. Ada euforia dalam perutnya yang tidak sanggup Zea tahan sehingga mengakibatkan semu merah dipipinya.

“Ini minta digigit banget deh,” ucap Azka sambil mencubit pelan pipi Zea.

“Ka jangan digigit sama dicubit terus!”

Azka tertawa pelan kemudian ia kembali mendekatkan tubuhnya dengan Zea dan mendaratkan bibirnya pada bibir milik Zea. Dikecup, dilumat, dan terakhir digigit gemas.

If ain't got you milik Alicia keys menjadi penutup kegiatan mereka yang sedikit panas pada pagi ini. Dengan wajah yang memerah dan rambut yang sedikit acak-acakan keduanya saling melempar pandang satu sama lain. Kedua sudut bibir mereka tertarik, menciptakan bulan sabit di wajah masing-masing. Indah, keduanya menjadi anugerah yang paling indah yang Tuhan berikan menurut pandangan masing-masing.

Selesai sudah workout yang mereka lakukan pada pagi ini dengan total kalori yang terbakar sebesar 6.4 kcal.

“I love you.”

Zea mengecup pelan pipi kanan Azka, “more than you.”