Bubur Kacang

A great big bang and dinosaurs. Fiery raining meteors. It all ends unfortunately. But you're gonna live forever in me

Dingin langsung menusuk kulit Sabrina saat cewek itu baru saja turun dari vespa baru milik Sadena. Fyi, plastik penutup jok vespa-nya aja belum di lepas katanya, “biar kelihatan barunya.” Memang Sadena ini doyan banget pamer.

“Mau jajan apa?”

Sadena sebenarnya mengajak Sabrina ke daerah pegunungan gitu. Tapi tempatnya ramai, banyak pengunjung dari berbagai kalangan usia. Ada banyak warung-warung di pinggir jalannya menjajakkan berbagai macam kuliner. Kebanyakan dari mereka menjajakan makanan hangat berkuah.

I guarantee, just wait and see. Parts of me were made by you. And planets keep their distance too. The moon's got a grip on the sea. And you're gonna live forever in me

“Apa yah. Bingung deh.”

Sadena terdiam sejenak, matanya mengamati dari ujung ke ujung warung yang berjejer rapih disepanjang jalanan.

“Bubur kacang mau gak?”

I guarantee, it's your destiny. Life is full of sweet mistakes. And love's an honest one to make. Time leaves no fruit on the tree

Sabrina mengangguk. Tidak masalah dengan ajakan Sadena. Sabrina juga bukan tipe cewek yang harus banget makan di tempat mewah dan makan makanan yang harganya mahal.

“Mau banget.”

Dua mangkuk bubur kacang serta teh hangat manis menjadi teman mengobrol mereka malam ini. Tempat duduk yang kebetulan ada di bagian luar warung membuat keduanya bisa menikmati bubur kacang sambil memandangi city light yang nampak terang di bawah mereka. Serta bintang yang kebetulan nampak bersinar jelas karena malam ini cukup cerah.

But you're gonna live forever in me. I guarantee, it's just meant to be. And when the pastor asks the pews. For reasons he can't marry you.

“Nama tengah gue altair, tapi gue gak pernah tau gimana bentuk bintang altair,” ucap Sadena sambil mendongak.

Sabrina ikut mendongak, memandangi hamparan bintang yang nampak sama satu sama lainnya.

“Gue juga. Tapi katanya Summer Triangle itu bakalan ngebentuk segitiga. Gimana yah, mau dicari juga susah ketumpuk sama bintang yang lain,” ucap Sabrina.

“Gampang sih kalo mau lihat sunmer triangle,” ujar Sadena sambil mengaduk bubur kacangnya.

“Gimana?”

“Lo ajak aja si Saga, terus kita berdiri ngebentuk segitiga. Jadi deh!”

Sabrina memukul pelan bahu Sadena, “bodo amat!”

“HAHAHA. Bener heh, kan kita bertiga emang bagian dari sunmer triangle.”

Sabrina hanya mengangguk pelan menanggapinya.

I'll keep my word and my seat. But you're gonna live forever in me.

“Sabrina, lo beneran gak mau jadi pacar gue yah?”

I guarantee, just wait and see